adaptasi fisiologi bayi baru lahir
Neonatusmerupakan bayi yang berusaha antara 0 (baru lahir) sampai 1 bulan (biasanya 28 hari). Sementara itu, bayi dan balita merupakan fase lanjutan dari neonates. Masa ini sangat penting dan memerlukan perhatian serta perawatan khusus. Wahh luar biasa,setelah saya membaca ini saya jadi lebih tau tentang adaptasi fisiologis pada masa
Apayang terjadi saat persalinan, secara langsung mempengaruhi psikologis dalam kelahiran.perasaan dan sikap seorang wanita dalam melahirkan sangat bervariasi dan di pengaruhi banyak faktor. Diantaranya : - Perbedaan struktur sosial,budaya,agama. - kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. - pengalaman masa lalu.
1 Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus 2) Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutrisi, bonding attachment 3) Indikatior pengkajian bayi baru lahir, misalnya nilai APGAR
Perubagandan Adaptasi Fisiologi Psikologi Ibu Hamil trimester 3. 1. UTERUS. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat.
Kurangbaiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. materi yang akan di bahas adalah sebagai berikut pertama adaptasi fisiologis bayi, konsep tumbuh kjembang bayi balita, dan pra sekolah, kemudian kebutuhan dasar neonatus bayi balita dan anak pra
Bayibaru lahir mengalami beberapa perubahan sebagai bentuk adaptasi dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.Perubahan-perubahan yang cepat dan kompleks itu dimulai dengan terpotongnya tali umbilikus.Selain ada beberapa perubahan fisiologis pada bayi baru lahir kita juga harus mengetahui ciri-ciri umum bayi baru lahir normal, atau
Bayibaru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lebih 2500-4000 gram. Adasptasi BBL terhadap kehidupan diluar uterus. Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi fisik dan psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat
B Adaptasi Bayi Baru Lahir Bayi akan mengalami adaptasi sehingga yang semula bersifat bergantung kemudian menjadi mandiri secara fisiologis karena: Mendapatkan oksigen melalui system sirkulasi pernapasannya yang baru Mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup Dapat mengatur suhu tubuh
Adaptasidan Toleransi - Berbanding terbalik dengan maturasi - Makin matur, makin baik adaptasi, makin kurang toleransinya - Adaptasi organ vital: - adaptasi jantung > dalam menit - adaptasi paru/respirasi > dalam menit - Gangguan adaptasi dapat mengancam nyawa Perubahan dari Fetus ke Neonatus SISTEM PERUBAHAN DARI FETUS KE NEONATUS 1.
PENDAHULUAN Setelah bayi lahir beradaptasi Semula bayi bersifat tergantung kepada ibunya kemudian menjadi mandiri secara fisiologis : a. mendapatkan O2 melalui sirkulasi pernafasan sendiri yang baru b. nutrisi oral mempertahankan kadar gula yang cukup c. mengatur suhu tubuh d. melawan setiap penyakit dan infeksi 4.
. Perubahan fisiologi pada bayi baru lahir merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Sebelumnya bayi cukup hanya beradaptasi dengan kehidupan intrauteri Aziz Alimul, 2008. Saat lahir, bayi mengalami perubahan fisiologi yang cepat dan hebat. Kelangsungan hidup bergantung pada pertukaran oksigen dan kerbondioksida yang cepat dan teratur. Agar pertukaran efesien, alveolus paru yang semula terisi cairan harus terisi oleh udara Kenneth, 2009. a. Sistem Kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler berubah bermakna setelah lahir. Nafas pertama bayi, disertai dengan peningkatan distensi kapiler alveolus, mengembangkan paru-paru dan mengurangi restensi pembuluh darah paru terhadap aliran darah paru dari arteri pulmonaris. Tekanan arteri pulmonaris menurun, dan tekanan dalam atrium menurun. Meningkatnya aliran darah paru dari sisi jantung kiri meningkatkan tekanan di atrium kiri, yang menyebabkan penutupan fisiologis dari foramen ovale. Dalam uterus, PO2 janin berukuran 27 mmHg. Setelah lahir, ketika kadar PO2 dalam darah arteri berukuran sekitar 50 mmHg . duktus arteriosus berkonturksi sebagai respons terhadap peningkatan oksigenasi. Kadar hormone prostaglandin E yang bersirkulasi juga memiliki peranan penting dalam penutupan duktus arterious. Selanjutnya, duktus arteiosus akan menutup total dan menjadi ligament Lowdermilk, 2013. 1 Denyut dan Bunyi Jantung Denyut jantung rata-rata berkisar 120-140 denjut/menit, dengan variasi yang tampak jelas saat tidur dan bangun. Saat setelah tangisan pertama, denyut jantung bayi dapat mengalami percepatan 175-180 denyut/jantung. Kisaran denyut jantung pada bayi matur berkisar 85-90 denyut/menit selama tidur dalam dan hingga 170 denyut/menit atau lebih ketika bayi terbangun. Denyut jantung hingga 180 denyut/menit merupakan hal yang biasa ketika bayi menangis. Denyut jantung yang secara konsisten tinggi >170 denyut/menit atau rendah <80 denyut/menit saat bayi baru lahir dalam keadaan istirahat harus dievaluasi kembali dalam 1 jam atau saat aktifitas bayi berubah. 2 Tekanan Darah Tekanan darah TD sistolik rata-rata pada bayi baru lahir berkisar 60 hingga 80 mmHg. Tekanan diastolic rata-rata berkisar 40 hingga 50 mmHg. Tekanan darah meningkat pada hari kedua kehidupan, dengan sedikit variasi yang tampak pada bulan pertama kehidupan. Turunnya TD sistolik 15 mmHg pada 1 jam pertama kehidupan bisa terjadi. Menanggis dan begerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan sistolik. 3 Volume Darah Volume darah pada bayi baru lahir berkisar 80 hingga 85 ml/kgBB. Segera setelah lahir, volume darah total rata-rata sebesar 300 ml, namun volume ini dapat meningkat hingga 100 ml, bergantung pada lamanya waktu sebelum tali pusat diklem dan di potong. 4 Sirkulasi Darah Pada Janin Plasenta tali pusat terletak berada di daerah fundus yang mempunyai permukaan, yaitu permukaan martenal yang menghadap depan dingding Rahim yang berisi kotiledon dan permukaan fetal yang menghadap ke janin bersamaan dengan tali pusat. Fungsi plasenta sebagai media transportasi nutrisi dari plasenta ke janin. Panjang tali pusat normal 45-55 cm. diameter 1-1,5 cm. berat plasenta normal 500 gram. Tali pusat berwarna putih ke abu-abuan, mempunyai pembulu darah 2 arteri dan 1 vena. Pada janin, pembuluh darah vena membawa darah bersih dan pembulu darah arteri membawa darah kotor. b. Sistem Pernafasan Pernafasan pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan didalam. Respirasi pada neonates biasanya pernafasan diagfragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalam tarikan belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku sehingga terjadi atelectasis, dalam keadaan anoksia neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karena adanya kelanjutan metabolism anerobik Indriyani, 2013. Bernapas pada bayi baru lahir normal pertama kali kemungkinan sebagai akibat dari reflex yang dipicu oleh perubahan tekanan, pajanan terhadap temperature udara yang dinging, bising, dan sensasi lainnya yang berhubungan dengan proses kelahiran. Selain itu kemoreseptor di aorta dan badan karotis memulai reflex neorulogis ketika tekanan oksigen arteri PO2 menurun, tekanan karbondioksida CO2 arteri meningkat, dan pH arteri menurun. Pada sebagian besar kasus, reaksi pernapasan berat terjadi dalam 1 menit setelah lahir, dan bayi melakukan tarikan napas pertama dan menangis. Setelah pernapasan dimulai, periode dari napas periodik yang terdiri dari atas henti napas sementara yang berlangsung kurang dari 20 detik. Periode henti napas lebih dari 20 detik merupakan indikasi proses patologis dan haru dievaluasi secara menyeluruh Lowdermilk, 2013. c. Sistem Hematopoietik Pada bayi baru lahir menunjukan beberapa variasi dari orang dewasa. Kadar sel darah merah dan leukosit berada namun kadar trombosit relatif sama Lowdermilk, 2013. a Sel Darah Merah dan Hemoglobin Saat lahir, kadar rata-rata sel darah merah dan hemoglobin hemoglobin janin bersifat dominan lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa. Darah tali pusat pada bayi baru lahir matur dapat memiliki konsentrasi hemoglobin 14 hingga 24 g/dl rata-rata17 g/dl. Hematrokit berkisar dari 44 % hingga 64 % rata-rata 55 %. Sel darah merah juga ikut meingkat berkisar dari 4,8 hingga 7,1 juta/mm3 rata-rata 5,14 juta/mm3. Pada akhir bulan pertama, nilai-nilai ini akan menurun dan mencapai kadar rata-rata 11 hingga 17 g/dl dan 4,2 hingga 5,2 juta/mm3 secara berurutan. Kadar darah ini dipengaruhi oleh klem tali pusat yang tertunda, yang akan mengakibatkan peningkatan hemoglobin, sel darah dan hematocrit. b Leukosit Leukosit dengan hitung sel darah putih SDP sekitar sel/mm3 berkisar antara hingga sel/mm3 normal saat lahir. Jumlah leukosit meningkat hingga sampai sel/mm3 selama hari pertama setelah lahir. Leukosit awal yang tinggi pada bayi baru lahir akan menurun cepat, kadar sel/mm3 umumnya dipertahankan selama periode neonatus. c Trombosit Trombosit berkisar antara hingga sel/mm3 dan sama nilainya pada bayi baru lahir dan orang dewasa. Kadar factor II,VII, IX dan X yang ditemukan dihati, menurun selama beberapa hari pertama kehidupan, karena bayi baru lahir tidak dapat menyintesis vitamin K. Namun, kecenderungan pendarahaan pada bayi baru lahir tidak biasa terjadi, dan jika difisiensi vitamin K tidak terhambat, pembentukan bekuan darah darah cukup untuk mencegah perdarahaan. d Golongan Da rah Golonga darah bayi ditentukan secara genetik dan dibentuk pada awal kehidupan janin. Namun, selama periode neonatus, kekuatan aglutinogen yang terdapat pada membrane sel darah merah meningkat perlahan. Sampel darah tali pusat dapat digunakan untuk mengidentifikasi golongan darah bayi dan status resusnya. d. Sistem Termogenik Setelah terjadinya pernapasan dan sirkulasi yang adekuat regulasi panas merupakan hal terpenting untuk kelangsungan hidup bayi baru lahir. Termoregulasi adalah mempertahankan keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas. Bayi baru lahir berusaha untuk menstabilkan temperature inti tubuhnya dalam rentang yang sempit. Hipotermia akibat kehilangan panas berlebih sering terjadi dan berbahaya bagi neonatus. Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi panas thermogenesis sering kali menyerupai orang dewasa, namun kecenderungan terhadap kehilangan panas yang cepat dalam lingkungan dingin meningkat pada bayi baru lahir dan menyebabkan bahaya Lowdermilk, 2013. 1 Thermogenesis Mekanisme menggigil untuk memproduksi panas jarang terjadi pada bayi baru lahir. Thermogenesis tanpa menggigil terjadi terutama oleh metabolisme lemak coklat yang khas pada bayi baru lahir, dan juga oleh peningkatan aktivitas metabolic di otak, jantung, dan hati, lemak cokelat terletak di cadang lemak superfisial pada daerah interskapula dan aksila, juga pada cadangan lemak dalam pada pintu masuk toraks, sepanjang kolumna veterba dan sekitar ginjal. Lemak coklat memliki suplai pembuluh darah dan saraf yang lebih kaya dibandingkan dengan lemak biasa. Panas yang di produksi oleh akativitas metabolic lemak dalam lemak cokelat dapat menghangatkan bayi baru lahir dengan meningkatkan produksi panas sebesar 100%. Cadangan lemak cokelat, umumnya terdapat hingga beberapa minggu setelah lahir, dan habis dengan cepat akibat dingin. Jumlah cadangan lemak coklat meningkat seiring dengan usia kehamilan. Bayi baru lahir matur memiliki cadangan lemak yang lebih banyak dibandingkan bayi premature. 2 Kehilangan Panas Kehilangan panas pada bayi baru lahir tejadi melalui empat cara berikut Lowdermilk, 2013. a Konveksi Konveksi adalah perpindahan aliran panas dari permukaan tubuh ke udara lingkungan yang lebih dingin. Oleh karena dapat terjadi kehilangan panas akibat konveksi, temperature lingkungan dalam kamar perawatan bayi dipertahankan pada suhu sekitar 24o C, dan bayi baru lahir pada tempat tidur bayi yang terbuka harus diselimuti untuk melindungi mereka dari dingin. b Radiasi Radiasi adalah hilangnya panas dari permukaan tubuh menuju permukaan padat yang lebih dingin, tidak dengan kontak langsung, namun pada jarak yang relative dekat. Untuk mencegah kehilangan panas ini, tempat tidur bayi dan meja periksa ditempatkan jauh dari jendela. c Evaporasi Evaporasi adalah kehilangan panas yang terjadi ketika cairan dikoveksi menjadi uap. Pada bayi baru lahir, kehilangan panas oleh evaporasi terjadi sebagai akibat dari penguapan kelembaban pada kulit. Kehilangan panas ini dapat diakibatkan karena kesalahan teralu cepat mengeringkan bayi baru lahir atau melalu pengeringan bayi yang terlalu lambat setelah di mandikan. Semakin kurang matur bayi baru lahir tersebut, semakin berat kehilangan panas melalu evaporasi yang akan terjadi. Kehilangan panas melalui evaporasi adalah kehilangan panas yang tidak disadari, merupakan penyebab kehilangan panas yang paling penting pada beberapa hari pertama kehidupan. d Konduksi Konduksi adalah hilangnya panas dari permukaan tubuh kepada permukaan yang lebih dingin dengan kontak langsung. Ketika masuk kedalam ruang perawatan bayi, bayi baru lahir ditempatkan dalam tempat tidur hangat untuk meminimalkan kehilangan panas. Timbangan yang digunakan untuk menimbang bayi baru lahir harus dilapisi kain pelindung untuk meminimalkan kehilangan panas secaa konduksi. 3 Regulasi Temperatur Kemampuan bayi baru lahir untuk memproduksi panas pada awalnya kurang dibandingkan pada orang dewasa. Bayi baru lahir memiliki rasio permukaan tubuh terhadap berat badan massa yang lebih besar dibandingkan pada anak dewasa. Posisi fleksi pada bayi baru lahir membawa melindungi dari kehilangan panas karena mengurangi jumlah permukaan tubuh yang terpajan pada lingkungan. Bayi juga dapat mengurangi kehilangan panas dari dalam melalui permukaan tubuh dengan konstriksi pembuluh darah perifer. Stress dingin mempengaruhi kebutuhan metabolic dan fisiologis pada semua bayi, tanpa dipengaruhi usia kehamilan, dan kondisi. Pada bayi yang mengalami stress dingin, konsumsi oksigen dan energy dialihkan dari mempertahankan fungsi otak dan jantung yang normal serta pertumbuhan kepada thermogenesis untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. e. Sistem renal Pada usia kehamilan matur, ginjal menempati sebagian besar dari dinding abdomen posterior. Kandung kemih terletak di dekat dinding abdomen anterior dan merupakan organ abdomen dan organ panggul. Pada bayi baru lahir hampir seluruh masa yang teraba pada abdomen berasal dari ginjal. Sejumlah kecil urin sekitar 40 ml biasa terdapat dalam kandung kemih bayi matur saat lahir. Frekuensi berkemih bervariasi dari 2 hingga 6x/hari. Selama hari pertama dan kedua kehidupan dan dari 5 hingga 25x sehari setelahnya. Sekitar 6 hingga 8x berkemih per hari dengan urine berwarna kuning pucat merupakan penanda asupan cairan yang adekuat setelah 3-4 hari pertama. Umumnya, bayi matur berkemih 15-60 ml urine/kgBB/hari. Bayi matur memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengonsentrasi urine, oleh karena itu, berat jenis urine dapat berkisar antara 1001 hingga 1020. Kemampuan untuk mengonsentrasi urine dengan baik baru didapatkan sekitar usia 3 bulan. Setelah berkemih pertama kali, urine bayi akan tampak keruh dikarenakan kandungan mukus dan memiliki berat jenis yang lebih tinggi. Kadar ini menurun dengan peningkatan asupan cairan. Urine normal selama masa bayi awal umumnya berwarna kuning bening dan hampir tidak berbau Lowdermilk, 2013. Keseimbangan cairan dan elektrolit Sekitar 40% dari berat badan bayi baru lahir terdiri atas cairan ekstraselular. Setiap harinya, bayi baru lahir mengambil dan mengeluarkan sekitar 600-700 ml cairan, yang merupakan 20% dari cairan tubuh total atau 50% dari cairan ekstraselular. Laju filtrasi glomerolus pada bayi baru lahir sekitar 30% hingga 50% dari orang dewasa. Laju filtrasi yang lebih rendah ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan nitrogen dan produk sisa lainya dari darah. Namun, protein yang di konsumsi oleh bayi baru lahir hampir seluruhnya di metabolisme untuk pertumbuhan. f. Sistem gastrointestinal Bayi baru lahir matur mampu untuk menelan, mencerna, memetabolisme dan menyerap protein, karbohidrat sederhana dan lemak pelarut. Selain dari enzim amilase pankreas, enzim-enzim khas dan cairan-cairan pencernaan terdapat pada neonatus, bahkan yang dengan berat lahir rendah. Pada bayi yang terhidrasi dengan adekuat, membran mukosa mulutnya lembap dan berwarna pink. Palatum lunak dan keras utuh. Adanya mukus dalam jumlah sedang hingga banyak umum terjadi pada beberapa jam pertama setelah lahir. Area kecil berwarna keputihan mutiara Epstein dapat di emukan pada sisi gusi dan pada persambungan dari palatum lunak dan keras. Pipih berbentuk bulat penuh di karenakan bantalan penghisap yang berkembang dengan baik. Bantalan ini, seperti tuberkel labia kalus penghisap pada bibir atas, menghilang sekitar usia 12 bulan, ketika periode menghisap berakhir. Walaupun gerakan menghisap dalam uterus telah direkam oleh ultrasound, gerakan ini tidak terkoordinasi dengan proses menelan pada semua bayi yang lahir sebelum usia 32 hingga 33 minggu gestasi. Gerakan menghisap pada bayi baru lahir dilakukan dengan isapan-isapan kecil sebanyak 3 atau 4 hingga 8 sampai 10 isapan pada satu waktu, dengan waktu berhenti yang singkat diantara isapan. Gigi mulai tebentuk di dalam uterus, dengan pembentukan email berlanjut hingga sekitar usia 10 tahun. Bakteri tidak terdapat pada saluran pencernaan bayi saat lahir. Bising usus umumnya dapat terdengar sesaat setelah lahir. Kapasitas lambung bervariasi dari 30 hingga 90 ml, bergantung pada ukuran bayi. Waktu pengosongan lambung sangat bervariasi beberapa faktor yang dapat memengaruhi pengosongan lambung seperti waktu dan volume dari pemberian makanan atau jenis dan temperatur makanan. Sfingter jantung dan kontrol saraf pada lambung belum matur, sehingga terkadang regurgitasi dapat terjadi. Regusgitasi selama hari pertama atau kedua kehidupan dapat dikurangi dengan menghindari pemberian makanan berlebih, dengan membuat bayi bersendawa, dan dengan memosisikan bayi dengan kepala sedikit terangkat. 1 Pencernaan Kemampuan bayi untuk mencerna karbohidrat, lemak atau protein di regulasi oleh adanya beberapa enzim. Sebagian besar enzim-enzim ini berfungsi saat lahir. Pengecualian pada amilase, yang di produksi oleh kelenjar saliva setelah kurang lebih usia 3 bulan dan oleh pankreas sekitar usia 6 bulan. Pengecualian lainya adalah livase, yang juga disekresikan oleh pankreas enzim ini di perlukan untuk mencerna lemak. 2 Tinja Saat lahir, usus bagian bawah berisi mekonium. Mekonium dibentuk selama kehidupan janin dari cairan amnion dan kontituennya, sekresi usus meliputi bilirubin, dan sel-sel yang luruh dari mukosa. Mekonium berwarna hitam kehijauan dan kental serta mengandung darah samar. Mekonium pertama yang di keluarkan biasanya steril, namun mengandung bakteria. Mayoritas bayi matur yang sehat mengeluarkan mekonium dalam 12 hingga 24 jam pertama kehidupan, dan hampir semua bayi mengalaminya dalam 48 jam pertama Blackburn, 2007. g. Sistem hepatic Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat gestasi. Pada bayi baru lahir, hati dapat di palpasi sekitar 1cm di bawah batas iga kanan karena hati membesar dan menempati sekitar 40% dari rongga abdomen. 1 Penyimpanan besi Hati janin, yang berperan sebagai tempat produksi hemoglobin setelah lahir, mulai menyimpan besi dalam uterus. Cadangan besi pada bayi proporsional terhadap hemoglobin total tubuh dan lamanya gestasi. Saat lahir, bayi matur memiliki cadangan besi yang cukup untuk 4 hingga 6 bulan. 2 Metabolisme karbohidrat Saat lahir, bayi baru lahir dipisahkan dari suplai glukosa ibu, akibatnya bayi baru lahir memiliki kadar glukosa serum awal yang menurun. Peningkatan kebutuhan energi, penurunan pelepasan glukosa oleh hati dari cadangan glikogen, peningkatan volume sel darah merah, dan peningkatan ukuran otak pada bayi baru lahir akan berperan dalam menyebabkan abisnya simpanan glikogen dalam 24 jam pertama setelah lahir. Pada sebagian besar bayi baru lahir matur yang sehat, kadar glukosa darah stabil pada 50 hingga 60 mg/dl selama beberapa jam pertama setelah lahir. Pada hari ketiga kehidupan, kadar glukosa darah harus berkisar antara 60 dan 70 mg/dl. Inisiasi pemberian makan membantu stabilisasi kadar glukosa darah bayi baru lahir. 3 Jaundis Jaundis merupakan manifestasi pigmen bilirubin dalam jaringan tubuh. Jaundis umumnya tidak terlihat hingga kadar bilirubin mencapai 5 mg/dl. Semua jaundis yang terlihat dalam 24 jam pertama kehidupan atau jaundis menetap 7 hingga 10 hari membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap penyebabnya karena hal ini menunjukan adanya proses patologis yang mendasarinya. 4 Koagulasi Faktor-faktor koagulasi, yang disintesis dihati, diaktivasi oleh vitamin K. Kurangnya bakteri usus yang diperlukan untuk menyintesis vitamin K menyebabkan defisiensi koagulasi darah sementara antara hari ke 2 hingga hari ke 5 kehidupan. Penggunaan vitamin K intramuskular sesaat setelah lahir membantu mencegah masalah pembekuan darah Lowdermilk, 2013. h. Sistem imun Sel yang memberikan imunitas pada bayi telah terbentuk sejak awal kehidupan janin; namun, sel-sel ini tidak aktif selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah lahir. Selama 3 bulan pertama kehidupan, bayi matur yang sehat terlindungi oleh imunitas pasif yang di dapat dari ibu; namun, status ini bergantung pada pajanan ibu sebelumnya terhadap anti gen dan respons munologinya. Imunoglobulin A IgA yang memproteksi membran menghilang dari saluran pernapasan dan saluran kemih, dan bila bayi tidak menyusui, IgA juga menghilang dari saluran cerna. Bayi mulai menyintesis IgG, dan sekitar 40% dari kadar pada orang dewasa dicapai pada usia 1 tahun. Sejumlah besar IgM diproduksi saat lahir, dan kadar dewasa di capai pada usia 9 bulan. Produksi IgA, IgD, dan IgE lebih bertahap dan kadar maksimal belum di capai hingga masa kanak-kanak awal. Bayi yang disusui menerima imunitas pasif yang banyak melalui kolostrum dan ASI. Lowdermilk, 2013. i. Sistem integumen Semua struktur kulit sudah terbentuk saat lahir. Epidermis dan dermis berikatan longgar dan sangat tipis. Verniks kaseosa subtansi keputihan, seperti keju berfungsi dengan epidermis dan berfungsi sebagai lapisan pelindung. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi matur memiliki warna kulit erimatosa kemerahan selama beberapa jam setelah lahir, selanjutnya akan berubah menjadi warna normal. Kulit sering kali terlihat bercak-bercak, terutama pada ekstremitas. Tangan dan kulit terlihat sedikit sianosis akrosianosis, yang disebabkan oleh instabilitas vasomotor dan stasis kapiler. Akrosianosis normal terjadi dan hanya timbul sementara selama 7 sampai 10 hari, terutama dengan pajanan terhadap dingin. Rambut lanugo yang tipis dapat ditemui didaerah muka, bahu dan punggung. 1 Kaput succedaneum Kaput succedaneum
Background. Exclusive Breast Feeding EBF is a source of nutrition, the best vitamins and minerals for growth and development in the first six months of life. EBF can reduce the risk of death in infants but exclusive breastfeeding in Indonesia is still very low, especially in Oesapa community health center, which is 12,43% in 2016 . Objective. To analyze the risk factors of the low coverage exclusive breastfeeding in the Oesapa Community Health Center. Methods. Case control study design with consecutive sampling for case and control group. Samples include 48 mothers who did not give exclusive breastfeeding and control groups include 48 mothers who gave exclusive breastfeeding. The data analysis used were univariat and bivariat with chi square test and Odds Ratio. Result. The results of the analysis showed the value of husband's support OR p interest in milk formula OR 5,314; p 0,000, the level of maternal knowledge OR the last level of education of the mother OR 1,187; p 0,836, maternal age OR 1,741; p 0,433, maternal occupation OR 1,000; p 1,000, maternal income OR 1,533; p 1,000, maternal marital status OR 0,897; p 1,000, child birth order OR 0,833; 95 p 0,831, health care support OR 1,000; p 1,000. Conclusion. Risk factors of the low coverage exclusive breastfeeding in Oesapa community health center are husband’s support and interest in formula milk. Kata Kunci Exclusive Breast Feeding, risk factors, husband’s support, infant formula
FAKULTAS KEPERAWATAN ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS BAYI BARU LAHIR NELWATI, MN PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR Bayi baru lahir/ newborn/ neonatus adalah bayi yang dilahirkan sampai dengan umur 28 hari Bayi baru lahir normal adalah bayi yg baru dilahirkan pd kehamilan cukup bulan dengan berat badan bayi antara 2500 sd 4000 gram & tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS BBL 1. Perubahan pada Sistem Pernapasan Rangsangan u/ grk pernafasan Tekanan mekanik dr thoraks Pe Pa O2 & ke Pa CO2 Rangsangan dingin pd daerah muka Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ 1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru 2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama kali Proses Mekanis penekanan dari thorak pada saat melalui vagina Kehilangan cairan Hentakan balik dada Tekanan negative intra thorak + Rangsangan kimiawi, thermal, mekanikal, sensori Penggerakan pernafasan pertama Masuknya udara Permulaan penurunan tekanan permukaan alveolus Peningkatan PaO2 alveolus Peningkatan volume pembuluh darah paru-paru Pembukaan pembuluh darah paru Peningkatan sirkulasi limfe Peningkatan aliran darah ke dalam paru Peningkatan oksigenasi yang adequat 2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler Tjd perubahan besar, yaitu Penutupan foramen ovale Penutupan duktus arteriosus Denyut jantung BBL 120-180 kali/menit Volume darah BBL berkisar 80 – 110 ml/kg Tali Pusat Diklem Lepasnya dari plasenta turunnya sirkulasi darah Tertutupnya ductus venosus Pertama kali bernafas Meningkatnya system resistensi Tekanan dari atrium kanan berkurang dibandingkan dg atrium kiri Darah ke hati dan system portal Paru-paru berkembang Paru-paru mengeluarkan cairan Perubahan dr kanan ke kiri meninggalkan dr kiri ke kanan dr aliran darah Meningkatnya tingkat sirkulasi oksigen dalam sirkulasi pulmonary Menurunnya resistensi vaskuler pulmonary Tertutupnya ductus arteriosus Meningkatnya tekanan di atrium kiri Tertutupnya foramen ovale Lingkungan yg dingin 3. Perubahan pada Sistem Termoregulasi Mekanisme kehilangan panas tubuh BBL Konveksi Radiasi Evaporasi Konduksi Stress Dingin Meningkatnya metabolisme Meningkatnya penggunaan glukosa BAT metabolisme jaringan adipose coklat Meningkatnya penggunaan persediaan glikogen Pembebasan asam lemak Meningkatnya rata-rata pernafasan Lebih banyak membutuhkan oksigen Hypoksia Menipisnya persediaan glikogen Hypoglikemia Meningkatnya konsumsi oksigen Menurunnya produksi surfaktan kebutuhan O2, glukosa, perfusi paru-paru yg adequate Menurunnya pH Asidosis metabolisme Vasokonstriksi pulmonary Penurunan berat atau gagal menambah berat penggunaan kalori untuk energi dan pertumbuhan Distress pernafasan Hypoksia lanjut 4. Perubahan pada Sistem Renal Ginjal sudah berfungsi, tetapi belum sempurna. BBL harus BAK dalam 24 jam pertama, jumlah urin 20 – 30 ml/hr dan meningkat menjadi 100 – 200 ml/hr pada akhir minggu pertama 5. Perubahan pd Sistem Gastrointestinal Kapasitas lambung BBL 30 – 90 ml. Pengosongan lambung antara 2 – 4 jam setelah pemberian makanan Dipengaruhi oleh • Waktu dan volume makanan • Jenis dan suhu makanan • Stres fisik. 6. Perubahan pd Sistem Hepar Fungsi hepar BBL • penyimpanan zat besi • metabolisme KH • konjugasi bilirubin • koagulasi Hepar belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL mudah terkena hipoglikemi Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/ mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis 7. Perubahan pd Sistem Imunitas Sistem imunitas BBL belum matang, rentan berbagai infeksi dan alergi Sedangkan sistem imunitas yang telah matang akan memberikan kekebalan alami dan kekebalan didapat pada tubuh Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yg mencegah atau meminimalkan infeksi 8. Perubahan pd Sistem Integumen Semua struktur kulit sudah ada tapi belum matur. Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat dan sangat tipis Verniks caseosa bersatu dengan epidermis Bayi aterm memiliki kulit erithemathous Kulit sering kelihatan berbintik & lurik-lurik Tangan dan kaki sedikit sianosis acrosianosis 9. Perubahan pada Sistem Reproduksi Labia mayora & minora mengaburkan vestibulum dan menutupi klitoris pada bayi perempuan Bayi laki-laki, preputium biasanya tidak sepenuhnya tertarik masuk Bayi perempuan biasa ditemukan pseudomenstruasi 10. Perubahan pada Sistem Skeletal Tubuh BBL kelihatan sedikit tidak proposional Tgn sedikit lebih panjang dari kaki Punggung BBL kelihatan lurus dan dapat ditekuk dengan mudah BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup 11. Perubahan pd Sistem Neuromuscular Pertumbuhan otak sangat cepat dan membutuhkan glukosa dan O2 yg adekuat Refleks pada BBL 1. Refleks Moro / Peluk 2. Refleks rooting 3. Refleks menghisap & menelan 4. Refleks batuk & bersin 5. Refleks grasping 6. Refleks stepping 7. Refleks neck tonis 8. Refleks babinski ADAPTASI PSIKOLOGIS 1. Periode reactivity pertama 2. Periode tidur 3. Periode reactivity kedua Behavioral State 1. Quite sleep state 2. Active sleep state 3. Drowsy state 4. Quiet Alert state 5. Active alert state 6. Crying state Terima Kasih
LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL 1. DEFINISI BBLN " Bayi yang baru lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu dan BBL 2500 – 4000 gram ". Asuhan Kesehatan anak dalam konteks keluarga, DepKes RI, 1993 Asuhan Bayi Baru Lahir Normal " Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah melahirkan ". Maternal dan Neonatal, 2002, Hal 30 2. CIRI-CIRI BAYI BARULAHIR NORMAL a. Berat badan 2500 – 4000 gr b. Panjang badan lahir 48 – 52 cm c. LIDA 30 – 38 cm d. LIKA 33 – 35 cm e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit, kemudian menurun-120x/menit. f. Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira kemudian menurun kira-kira 40x/ menit. g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa. h. Rambut lainnya telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna. i. Genetalia ♀ Labia mayora sudah menutupi labia minora. ♂ Testis sudah turun j. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. k. Reflek morro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk. l. Graff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan bayi akan menggenggam. m. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan. 3. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR F 0 D 8 Perubahan Metabolisme Karbohidrat Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari metabolisme asam lemak. F 0 D 8 Perubahan Suhu Tubuh Ketika bayi baru lahir, bayi berada dalam suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu didalam rahim ibu, akibatnya metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 juga. F 0 D 8 Perubahan Pernafasan Selama dalam uterus janin mendapat O 2 dari plasenta, setelah lahir melalui paru-paru bayi. F 0 D 8 Perubahan Sirkulasi Dengan berkembangnya paru F 0 A E tekanan O2 meningkat F 0 A E CO2 menurun mengakibatkan resistensi pembu;uh darah sehingga aliran darah meningkat, hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis mengalir ke paru F 0 A E puctus arterosus menutup. Dengan munculnya arteri dan vena umbilikasi dan terpotongnya tapi pisat, aliran darah dalam plesenta melalui vena kawa inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti, sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu. F 0 D 8 Perubahan alat pencernaan, hati ginjal mulai berfungsi. 4. PENATALAKSANAAN Segera setelah melahirkan bayi a. sambil secara ceepat menilai pernafasannya, letakkan bayi edngan handuk diatas perut ibu. b. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah dan lahir dari wajah bayi. Untuk mencegah jalan udaranya terhalang. c. Klem dipotong tali tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pengkal pusat bayi.