adaptasi fisiologi bayi baru lahir
Perubahanfisiologis pada bayi baru lahir merupan suatu proses adaptasi dengan lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstra uteri. Sebelumnya bayi cukup beradaptasi dengan kehidupan intra uteri. (Aziz Alimul, 2008) Sistem Kulit Pada Bayi Baru Lahir,kulit tampak tipis, kenyal, dan mudah terkelupas oleh gesekan.
AdaptasiPsikologis Dan Fisiologis Ibu Postpartum. 2598854.ppt. 3313809.ppt. 92834384-Kebutuhan-Dasar-Masa-Nifas.ppt. Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat. Sap Yoga Untuk Kehamilan. Download now. Jump to Page . You are on page 1 of 6. Search inside document . Respon Orang Tua. Terhadap Bayi Baru Lahir. REMITA YULI K, SST BOUNDING ATTACHMENT.
Adapatasibayi baru lahir (BBL) merupakan penyesuaian diri individu (BBL) dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih.
Pemahamanterhadap adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari dalam uterus ke ekstrauterin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kimiawi, mekanik, dan termik yang menimbulkan perubahan metabolik, pernapasan dan sirkulasi pada bayi baru lahir normal.
Asuhanbayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan / gangguan oleh karena itu penting diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering &hangat, kotak antara kulit bayi
Bayibaru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian fisiologi berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauterine) dan toleransi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi dan Rahardjo, 2015: 1).
Kosim M.S. (2003). Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir untuk Bidan. Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Keluarga Sumatera Utara Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga jilid kedua cetakan Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Varney, H. (2001). Buku Saku
PerubahanAnatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Persyarafan pada Ibu Hamil Sunday, 18 January 2015 MAKALAH BBL ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA BAYI BARU LAHIR. Makalah ISBD |Hubungan Perkembangan Nilai Budaya dengan Kesmas. DTT dan Sterilisasi (Proses Peralatan Bekas Pakai) Labels.
Perkembanganstruktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu. PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit saluran respirasi Perubahan mukosa saluran respirasi Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat
PERUBAHANANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL 1. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI uterus terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus terjadi lightening pada akhir-akhir
. FAKULTAS KEPERAWATAN ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS BAYI BARU LAHIR NELWATI, MN PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR Bayi baru lahir/ newborn/ neonatus adalah bayi yang dilahirkan sampai dengan umur 28 hari Bayi baru lahir normal adalah bayi yg baru dilahirkan pd kehamilan cukup bulan dengan berat badan bayi antara 2500 sd 4000 gram & tanpa tanda asfiksia & penyakit penyerta lainya. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS BBL 1. Perubahan pada Sistem Pernapasan Rangsangan u/ grk pernafasan Tekanan mekanik dr thoraks Pe Pa O2 & ke Pa CO2 Rangsangan dingin pd daerah muka Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ 1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru 2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama kali Proses Mekanis penekanan dari thorak pada saat melalui vagina Kehilangan cairan Hentakan balik dada Tekanan negative intra thorak + Rangsangan kimiawi, thermal, mekanikal, sensori Penggerakan pernafasan pertama Masuknya udara Permulaan penurunan tekanan permukaan alveolus Peningkatan PaO2 alveolus Peningkatan volume pembuluh darah paru-paru Pembukaan pembuluh darah paru Peningkatan sirkulasi limfe Peningkatan aliran darah ke dalam paru Peningkatan oksigenasi yang adequat 2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler Tjd perubahan besar, yaitu Penutupan foramen ovale Penutupan duktus arteriosus Denyut jantung BBL 120-180 kali/menit Volume darah BBL berkisar 80 – 110 ml/kg Tali Pusat Diklem Lepasnya dari plasenta turunnya sirkulasi darah Tertutupnya ductus venosus Pertama kali bernafas Meningkatnya system resistensi Tekanan dari atrium kanan berkurang dibandingkan dg atrium kiri Darah ke hati dan system portal Paru-paru berkembang Paru-paru mengeluarkan cairan Perubahan dr kanan ke kiri meninggalkan dr kiri ke kanan dr aliran darah Meningkatnya tingkat sirkulasi oksigen dalam sirkulasi pulmonary Menurunnya resistensi vaskuler pulmonary Tertutupnya ductus arteriosus Meningkatnya tekanan di atrium kiri Tertutupnya foramen ovale Lingkungan yg dingin 3. Perubahan pada Sistem Termoregulasi Mekanisme kehilangan panas tubuh BBL Konveksi Radiasi Evaporasi Konduksi Stress Dingin Meningkatnya metabolisme Meningkatnya penggunaan glukosa BAT metabolisme jaringan adipose coklat Meningkatnya penggunaan persediaan glikogen Pembebasan asam lemak Meningkatnya rata-rata pernafasan Lebih banyak membutuhkan oksigen Hypoksia Menipisnya persediaan glikogen Hypoglikemia Meningkatnya konsumsi oksigen Menurunnya produksi surfaktan kebutuhan O2, glukosa, perfusi paru-paru yg adequate Menurunnya pH Asidosis metabolisme Vasokonstriksi pulmonary Penurunan berat atau gagal menambah berat penggunaan kalori untuk energi dan pertumbuhan Distress pernafasan Hypoksia lanjut 4. Perubahan pada Sistem Renal Ginjal sudah berfungsi, tetapi belum sempurna. BBL harus BAK dalam 24 jam pertama, jumlah urin 20 – 30 ml/hr dan meningkat menjadi 100 – 200 ml/hr pada akhir minggu pertama 5. Perubahan pd Sistem Gastrointestinal Kapasitas lambung BBL 30 – 90 ml. Pengosongan lambung antara 2 – 4 jam setelah pemberian makanan Dipengaruhi oleh • Waktu dan volume makanan • Jenis dan suhu makanan • Stres fisik. 6. Perubahan pd Sistem Hepar Fungsi hepar BBL • penyimpanan zat besi • metabolisme KH • konjugasi bilirubin • koagulasi Hepar belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL mudah terkena hipoglikemi Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/ mengubah bilirubin, namun sebagian bsr BBL ada yg mengalami hiperbilirubinemia fisiologis 7. Perubahan pd Sistem Imunitas Sistem imunitas BBL belum matang, rentan berbagai infeksi dan alergi Sedangkan sistem imunitas yang telah matang akan memberikan kekebalan alami dan kekebalan didapat pada tubuh Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yg mencegah atau meminimalkan infeksi 8. Perubahan pd Sistem Integumen Semua struktur kulit sudah ada tapi belum matur. Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat dan sangat tipis Verniks caseosa bersatu dengan epidermis Bayi aterm memiliki kulit erithemathous Kulit sering kelihatan berbintik & lurik-lurik Tangan dan kaki sedikit sianosis acrosianosis 9. Perubahan pada Sistem Reproduksi Labia mayora & minora mengaburkan vestibulum dan menutupi klitoris pada bayi perempuan Bayi laki-laki, preputium biasanya tidak sepenuhnya tertarik masuk Bayi perempuan biasa ditemukan pseudomenstruasi 10. Perubahan pada Sistem Skeletal Tubuh BBL kelihatan sedikit tidak proposional Tgn sedikit lebih panjang dari kaki Punggung BBL kelihatan lurus dan dapat ditekuk dengan mudah BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup 11. Perubahan pd Sistem Neuromuscular Pertumbuhan otak sangat cepat dan membutuhkan glukosa dan O2 yg adekuat Refleks pada BBL 1. Refleks Moro / Peluk 2. Refleks rooting 3. Refleks menghisap & menelan 4. Refleks batuk & bersin 5. Refleks grasping 6. Refleks stepping 7. Refleks neck tonis 8. Refleks babinski ADAPTASI PSIKOLOGIS 1. Periode reactivity pertama 2. Periode tidur 3. Periode reactivity kedua Behavioral State 1. Quite sleep state 2. Active sleep state 3. Drowsy state 4. Quiet Alert state 5. Active alert state 6. Crying state Terima Kasih
Background. Exclusive Breast Feeding EBF is a source of nutrition, the best vitamins and minerals for growth and development in the first six months of life. EBF can reduce the risk of death in infants but exclusive breastfeeding in Indonesia is still very low, especially in Oesapa community health center, which is 12,43% in 2016 . Objective. To analyze the risk factors of the low coverage exclusive breastfeeding in the Oesapa Community Health Center. Methods. Case control study design with consecutive sampling for case and control group. Samples include 48 mothers who did not give exclusive breastfeeding and control groups include 48 mothers who gave exclusive breastfeeding. The data analysis used were univariat and bivariat with chi square test and Odds Ratio. Result. The results of the analysis showed the value of husband's support OR p interest in milk formula OR 5,314; p 0,000, the level of maternal knowledge OR the last level of education of the mother OR 1,187; p 0,836, maternal age OR 1,741; p 0,433, maternal occupation OR 1,000; p 1,000, maternal income OR 1,533; p 1,000, maternal marital status OR 0,897; p 1,000, child birth order OR 0,833; 95 p 0,831, health care support OR 1,000; p 1,000. Conclusion. Risk factors of the low coverage exclusive breastfeeding in Oesapa community health center are husband’s support and interest in formula milk. Kata Kunci Exclusive Breast Feeding, risk factors, husband’s support, infant formula